Angkringan, atau yang lebih kita kenal sebagai tempat nongkrong yang menyajikan camilan komplit murah meriah, ternyata sekarang
sudah menjamur dimana-mana. Di perempatan, di trotoar-trotoar dan bahkan di dekat kos-kosan. Hal yang sangat mengejutkan di Dunia wisata kuliner. Bagaimana tidak, masyarakat kita yang cenderung banyak akan hobi jajan dengan murah dan mengasyikkan dapat dipenuhi dengan keberadaan angkringan. Angkringan sebenarnya adalah pedagang kaki lima yang menjual Nasi, dan camilan beserta minum seperti pada umumnya, Namun brand yang sudah di bangun oleh nama masyrakat dengan gelar begitu banyak sekali.
Julukan-julukan itu antara lain : tempatnya nongkrong anak muda, tempatnya jajan asyik dan murah meriah, sego kucing, dan ada yang menyebutnya juga Cafe meong. Tapi anda jangan kaget, bagi anda yang belum tahu mengenai "sego kucing dan cafe meong'', ini bukan berarti di sana menjual kucing untuk dimakan atau untuk di jadikan minum. Karena kemarin sempat juga kita kawan Lensa Pelancong melihat ada salah satu papan nama angkringan yang judulnya ''susus kucing'', tapi saya juga belum tahu itu susu kucing beneran atau tidak.
Nah, kembali lagi ke topik. Bahwasanya 'sego kucing' itu sebenarnya nasi biasa dengan lauk yang macam-macam dan bercampur dan sifatnya sederhana dan dengan porsi sedikit, porsi untuk kucing kali ya. kata dari ''sego kucing'' itu adalah brand yang di bangun oleh masyarakat Jawa. Bagi masyarakat yang menginginkan jajan nasi lauk dengan harga murah angkringanlah solusinya. Terlebih mereka para mahasiswa dan pelajar yang berada di Jogja dengan uang yang pas-pasan maka 'angkringan' telah memberi mereka jawabanya.
Asal sobat-sobat tahu bahwasanya angkringan itu tidak hanya pedagang kaki lima saja atau sebagai outlet pinggir jalan. Karena, angkringan sudah menjadi sebuah tren bagi siapa saja. Bagi anda yang ingin mencoba menjadi pelancong kuliner ini. Silahkan luangkan waktu anda kapanpun anda mau. Wisata angkringan ada dimana-mana. hehehe.....
sudah menjamur dimana-mana. Di perempatan, di trotoar-trotoar dan bahkan di dekat kos-kosan. Hal yang sangat mengejutkan di Dunia wisata kuliner. Bagaimana tidak, masyarakat kita yang cenderung banyak akan hobi jajan dengan murah dan mengasyikkan dapat dipenuhi dengan keberadaan angkringan. Angkringan sebenarnya adalah pedagang kaki lima yang menjual Nasi, dan camilan beserta minum seperti pada umumnya, Namun brand yang sudah di bangun oleh nama masyrakat dengan gelar begitu banyak sekali.
Julukan-julukan itu antara lain : tempatnya nongkrong anak muda, tempatnya jajan asyik dan murah meriah, sego kucing, dan ada yang menyebutnya juga Cafe meong. Tapi anda jangan kaget, bagi anda yang belum tahu mengenai "sego kucing dan cafe meong'', ini bukan berarti di sana menjual kucing untuk dimakan atau untuk di jadikan minum. Karena kemarin sempat juga kita kawan Lensa Pelancong melihat ada salah satu papan nama angkringan yang judulnya ''susus kucing'', tapi saya juga belum tahu itu susu kucing beneran atau tidak.
Nah, kembali lagi ke topik. Bahwasanya 'sego kucing' itu sebenarnya nasi biasa dengan lauk yang macam-macam dan bercampur dan sifatnya sederhana dan dengan porsi sedikit, porsi untuk kucing kali ya. kata dari ''sego kucing'' itu adalah brand yang di bangun oleh masyarakat Jawa. Bagi masyarakat yang menginginkan jajan nasi lauk dengan harga murah angkringanlah solusinya. Terlebih mereka para mahasiswa dan pelajar yang berada di Jogja dengan uang yang pas-pasan maka 'angkringan' telah memberi mereka jawabanya.
Asal sobat-sobat tahu bahwasanya angkringan itu tidak hanya pedagang kaki lima saja atau sebagai outlet pinggir jalan. Karena, angkringan sudah menjadi sebuah tren bagi siapa saja. Bagi anda yang ingin mencoba menjadi pelancong kuliner ini. Silahkan luangkan waktu anda kapanpun anda mau. Wisata angkringan ada dimana-mana. hehehe.....