SEWA Mobil Jogja Yogyakarta

Kabar Budaya - Akankah kesenian Jathilan khas Magelangan ini tetap eksis ?, eksis lagi gak ya. Ini hanya opini saja. Anda tahu gak, saat ini kesenian Jathilan nampaknya jarang muncul di acara-acara pementasan dan Budaya, kalaupun ada itu agak jarang.


  Masyarakat cenderung tergerus Budaya Luar, seperti contoh, K-pop. Owalah-walah, mengapa kita terlalu terlarut dengan Budaya luar sehingga lupa dengan pesona Budaya daerah sendiri sih, kalaupun suka yang model-model begituan, kenapa gak sekalian bkin J-Pop aja / Jathilan Pop.

  Hahaha, ngada-ngada nih, Budaya dan kesenian, apapun keadaanya tetep kita sukai. Masalah kesenian dan tarian kalau bukan kita sendiri sebagai pemilik, yang mau melestarika siapa lagi ?, apakah kita mau budaya yang menjadi ikon wisata ini direbut oleh bangsa lain ?, jangan terjadi ya.


yuk cintai Budaya negeri ini...

Kesenian Topeng Ireng, adalah kesenian khas Magelang, yang menjadi ikon di salah satu kawasan Terbesar Borobudur. Sekilas, kesenian ini seperti menakutkan, tapi itu adalah kesenian yang keren dan memukau.


  Dengan koreografi yang pas dan musik Daerah, membuat kesenian ini nampak merakyat dan asyik untuk dilihat.
Apalagi ditambah gemerincing, alat klintingan mencipatakan gebrakan musik yang seakan padu.

Dengan mengangkat Tema '' Bisakah Dunia Sablon menjadi ikon wisata Edukasi '' mari kita berfikir, bisa gak ya ?. Sebelumnya pernah kita tahu, bahwasanya begitu cepat perkembangan Dunia wisata di Negeri ini.


  Kemudian, wisata yang sedang mulai banyak dirintis adalah Agrowisata, ecotouism dan wisata edukasi.

Dalam pengembangan wisata edukasi, sebuah tempat pembuatan gerabah, bisa menjadi ikon wisata edukasi, bahkan pertanian juga bisa menjadi ikon Wisata Edukasi. Bagaimana dengan Dunia Sablon ?, bisakah menjadi wisata Edukasi..


Yuk jawab dan berfikir...
kirim jawabanmu di : lensapelancong@yahoo.com

Minggu, ( 14 / 04 ), Aldi crew Lensa Pelancong, melirik dapur rumah seniman teater di salah satu desa di Borobudur, tepatnya di Ngaran.


  Dapur ini nampak, penuh dengan coretan visual, sebagai seorang seniman teater yang terkenal di daerahnya, beliau juga belajar menjadi seorang seniman yang mencintai Budaya Jawa.

  Salah satunya, adalah dengan aktifnya beliau menjadi sinden Wayang Onthel Khas Magelang.

Pesona Nusantara Negeri Ini, Indonesia



Pesona Negeri yang kaya Budaya dan kaya dan kaya akan tarian, keragaman bahasa, adat dan pesona wisata...

Magelang - Tadi malam ( 13 / 4 ), di depan halaman Candi Pawon, ada sebuah pementasan kesenian teater rakyat dari rombongan Teater Asa IAIN Semarang, teater yang
berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini cukup menghibur sekali.

   Dengan dipentaskan oleh beberapa pemain muda dan aksi-aksi kocaknya terasa menghibur dan menarik perhatian  penonton.

   Teater yang dipentaskan ini hampir mirip seperti ketoprak, gaya bahasa Semarangan yang lugas dan disertai beberapa akting yang memperlihatkan suasana pasar dengan gaya gapyaknya, membuat suasana semakin rame, terlebih dengan adegan-adegan canda yang berlebihan menambah suasana ramai pementasan teater ini.


 Dengan latar tempat pasar krampyek, dan pemain-pemain yang bergaya ala pedagang pasar ini bertujuan ingin menceritakan suasana pasar yang penuh dengan canda tawa. Ketua Kelompok seni Teater menjelaskan,'' kesenian teater ini kami selenggarakan untuk menyambung tali paseduluran dengan kawan-kawan Magelangan'', tutur Beliau.

  Walau penonton dari pementasan ini tidak cukup banyak, akan tetapi pementasan yang dibawakan oleh rombongan teater dengan kru Teataer sebanyak 20 ini cukup membuat penonton sangat terhibur.


pernah liat belum ?..

Borobudur Young Guardian

Borobudur - Sebagai salah satu situs cagar Budaya dunia yang ada di Indonesia, Borobudur adalah benda cagar budaya yang membutuhkan pelestarian dan perhatian dari
publik. Beberapa lembaga yang berperan dalam pelestarian cagar budaya ini ada Balai konservasi, PT Taman Wisata Candi Borobudur, IIWC dan dari lembaga Internasional ( UNESCO ).

  Di tahun 2009, ada sekelompok komunitas dari anak pelajar SMA yang mempunyai misi melestarikan Borobudur, mereka adalah sebuah komunitas yang berusia antara 15 - 19 th / umuran SMA, kemudian pada tahun 2012 di akhir september mereka diresmikan oleh Indonesia International Workcamp ( IIWC ), dan mendapatkan pengakuan dari Balai konservasi Borobudur.


   Sebagai komunitas pecinta Borobudur sekaligus pelestari, mereka mengajak pelajar sekitar untuk melestarikan Borobudur dengan mengikuti event-event kamapanye mereka, selain itu juga mereka juga membuat sebuah aksi bersih-bersih Borobudur  yang tentunya mengajak relawan dari Asing.


   Nah, kalau ada sekelompok komunitas dari anak SMA aja basa peduli terhadap pelestarian wisata dan cagar budaya, kenapa kita yang hobi jalan-jalan tidak.