Merajut Bambu, Lensa Pelancong - Seorang arsitek biasanya membuat sebuah karya bangunan yang megah dan beraneka desain yang bersaing. Kini, dalam sebuah komunitas ''Merajut Bambu'',
para arsitek yang ada di beberapa Universitas di Indonesia, mencoba untuk di tantang membuat bangunan yang bermanfaat bagi masyaarakat.
Setahun silam, 2012, bangunan berupa rajutan bambu telah berdiri secara uniknya di desa Tagalaarum, Borobudur, Magelang. Bangunan ini adalah bambu yang tersusun dan dikaitkan satu sama lainya dengan tali ijuk hingga terbentuklah sebuah
bangunan yang kini digunakan masyarakat sebagai tempat pengajian, podium, tempat bermain anak-anak dan juga tempat pentas kesenian.
Bulan ini, mei 2013, para komunitas Merajut Bambu, menilik kampung di salah satu desa di Borobudur, Tingal. Dalam kesempatan ini, mereka mencoba membuat sebuah bangunan yang mencerminkan nama desa dari ''Tingal''. Tingal berarti melihat, konon dulu pas pembangunan Candi Borobudur, desa Tingal adalah tempat dimana meningal. (melihat) proses pembanguna Candi Borobudur.
Nah, kemudian para mahasiswa komuitas arsitektur dalam wadah merajut bambu, membuat sebuah karya berupa menara bambu tingkat tujuh yang akan didirikan di depan Rumah Bp. Eko, seniman dari Boroudur. Mereka berharap dengan berdirinya bangunan ini, bisa melihat puncak Candi Borobudur di tingkat ke-7 nya, dan bisa menjadi bangunan yang bermanfaat bagi Masyarakat.
by : Admin
para arsitek yang ada di beberapa Universitas di Indonesia, mencoba untuk di tantang membuat bangunan yang bermanfaat bagi masyaarakat.
Setahun silam, 2012, bangunan berupa rajutan bambu telah berdiri secara uniknya di desa Tagalaarum, Borobudur, Magelang. Bangunan ini adalah bambu yang tersusun dan dikaitkan satu sama lainya dengan tali ijuk hingga terbentuklah sebuah
bangunan yang kini digunakan masyarakat sebagai tempat pengajian, podium, tempat bermain anak-anak dan juga tempat pentas kesenian.
Bulan ini, mei 2013, para komunitas Merajut Bambu, menilik kampung di salah satu desa di Borobudur, Tingal. Dalam kesempatan ini, mereka mencoba membuat sebuah bangunan yang mencerminkan nama desa dari ''Tingal''. Tingal berarti melihat, konon dulu pas pembangunan Candi Borobudur, desa Tingal adalah tempat dimana meningal. (melihat) proses pembanguna Candi Borobudur.
Nah, kemudian para mahasiswa komuitas arsitektur dalam wadah merajut bambu, membuat sebuah karya berupa menara bambu tingkat tujuh yang akan didirikan di depan Rumah Bp. Eko, seniman dari Boroudur. Mereka berharap dengan berdirinya bangunan ini, bisa melihat puncak Candi Borobudur di tingkat ke-7 nya, dan bisa menjadi bangunan yang bermanfaat bagi Masyarakat.
by : Admin
0 Response to "Komunitas Arsitektur, dalam Aksi Membuat Karya Bangunan dari Bambu"
Posting Komentar